Sabtu, 02 April 2011

Rinduku di Puncak Menara Sujud

Melewati siang dalam kepenatan jiwaMenyusuri malam dengan kesunyian hatiGumpalan dosa mengikuti jiwa yang keringSesal isak meremas persendian raga
Dalam bulir-bulir waktuBerkejaran rasa, menjelma menjadi alunan sesakTanpa harapan, tiada tujuanMelangkah dalam kehampaan
Mengejar kebahagiaan semuBersama nyanyian tanpa maknaTertawa lepas di atas altar maksiatGelak hati merintih dalam kepedihan
Nun jauh dari naluri suciArak memabukkan menari-nariTanpa cacat dalam gelas putihHingga memabukkan diri iniMelebur dalam lautan dosaMalam terasa memekakkan gendang telinga
Masa bergulir melahirkan remang-remang asaWarna hitam mendung berganti menjadi bianglala indahDalam pusaran waktu cinta-Nya menyapaMengalir sejuk ke relung jiwa yang  tandusJeritan tangis pilu menghamparMenyesali ruh dan jasad yang tlah tersesat jauhHidung tersumbat oleh dosa-dosa masa laluJiwa tertatih ingin berdiri, menggenggam erat Kasih-Nya
Ya Allah,
Dalam kehampaan jiwaTlah Kau tuangkan air cinta-MuPada diri yang tlah berlumur dosaPada hati yang bersimbah kemunafikan
Ya Allah,diri malu mengharap ampunan-MuNamun kuyakin Engkau teramat PenyayangMeski hamba-hamba-Mu berserakan dosa
Ya Allah,dalam sesal tak bertepianKu ingin teguh berjalan dalam keridhaanRinduku pada-Mu menggeloraMenggebu dalam puncak menara sujudGenggam jiwa yang sedang merontaMengharap luapan dosa Engkau AmpuniDalam puncak menara sujud khusyuk pada-MuPasrah ini kugantungkan.

x

0 komentar:

Posting Komentar